Fingerprint Analysis’ Blog
Welcome to Fingerprint Analysis, an ultimate guidance for parents and everyone
Welcome to our blog, find out valuable articles for your child’s future
KARENA KECERDASAN DAN POTENSI/BAKAT SETIAP ANAK BERBEDA
Orangtua mana yang tidak ingin memiliki anak yang cerdas? Namun, tahukah anda bahwa setiap anak memang cerdas? Ya, setiap anak dianugrahi potensi dan karakteristik kecerdasan yang unik, yang berbeda satu sama lain. Potensi ini tentu perlu dieksplorasi dan diasah agar dapat berkembang secara optimal.
Naluri orang tua untuk mendidik anaknya mengikuti pola asuh orang tuanya dan pengetahuan dari sekolah atau media akan diterapkan pada anaknya yang kadangkala tidak sesuai dengan kepribadian anak. Sayangnya mereka sebenarnya tidak menyadari bahwa setiap anak sudah dianugrahi potensi dan kecerdasan alamiah dari Tuhan YME yang tercermin dari pola sidik jarinya. Tidak ada satu orangpun yang mempunyai pola sidikjari yang sama, bahkan anak kembar identik sekalipun. Para ahli berpendapat bahwa pola pembentukan sidik jari terjadi bersamaan dengan pembentukan otak diminggu ke 13 hingga 24.
Ada 8 jenis kecerdasan (multiple intelligences), yaitu: kecerdasan bahasa (linguistic), kecerdasan matematika (math logic), kecerdasan musik (musical), kecerdasan kinestik (body kinesthetic), kecerdasan visual (visual spatial), kecerdasaninterpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalistic.
Dengan mengetahui analisa pola sidikjari anak, kita bisa menentukan pola belajar apa yang tepat terhadap setiap anak, karena setiap anak berbeda. Setidaknya kita mempunyai pegangan bakat alamiah anak sebelum dipengaruhi oleh lingkungannya.
Temukan potensi/bakat dan kecerdasan alamiah anak anda dengan mengikuti analisa sidik jari DIC enrichment (untuk mengetahui gaya belajar, motivasi dan multiple intelligences) dan Talent Spectrum (untuk mengetahui bakat, working style dan aspek entrepreneurship).
Gaya Belajar & Fingerprint Test (Analisa Sidik Jari)
Mungkin anda pernah mendengar bahwa ternyata orang-orang yang pernah dicap gagal di sekolah bisa menjadi tokoh terkenal di dunia. Sebut saja Albert Einstein, ilmuwan terbesar pada zamannya ini selalu gagal dalam pelajaran matematika pada awal SMA dan suka melamun ketika belajar hingga dicap bodoh oleh gurunya. Begitu pula dengan Thomas Alfa Edison. Gurunya menganggap dia ’suka bingung’ dan terlalu banyak bertanya hingga dipukul oleh gurunya. Hal ini membuktikan bahwa masing-masing kita memiliki gaya belajar, gaya berpikir dan gaya bekerja yang unik, seunik sidik jari kita. Mengenali gaya belajar menjadi penting bila dikaitkan dengan harapan untuk sukses dalam pembelajaran baik di sekolah maupun di kehidupan. Dulu, untuk mengetahui gaya belajar kita, maka kita akan diminta mengisi serangkaian kuesioner yang merupakan instrumen dari LSA (Learning Style Analysis) Test, kini telah hadir suatu cara untuk mengetahui gaya belajar kita dengan hanya melakukan scan sidik jari atau yang sering disebut sebagai fingerprint test.
Sebuah penelitian yang dikembangkan sejak tahun 1979, mengungkapkan bahwa ”tiga-perlima gaya belajar bersifat genetis; sisanya, diluar ketekunan, bisa dikembangkan melalui pengalaman”. Hal ini sangat relevan dengan fingerprint test yang mana medianya adalah sidik jari seseorang. Telah lama kita pahami bahwa sidik jari setiap orang pasti berbeda, itulah sebabnya sidik jari selalu digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. Sidik jari pun tidak pernah berubah sejak kita lahir hingga kita wafat kelak, karena ternyata pembentukan sidik jari ditentukan oleh DNA, bersamaan dengan pembentukan otak. Proses pembentukannya dimulai saat janin berusia 13 minggu, dan sempurna pada minggu ke 24. Karena itulah, sangat wajar bila ternyata bukti ilmiah menyebutkan adanya korelasi lahiriah antara sidik jari dengan kualitas, bakat, dan gaya belajar seseorang.
Karenanya, semakin dini kita tahu gaya belajar kita, maka akan semakin mudah pula kita dalam menyerap informasi. Laporan fingerprint test DIC ini menyuguhkan laporan gaya belajar seseorang berdasarkan teori VAK (Visual-Auditori-Kinestetik). Laporan ini dibuat berdasarkan temuan para peneliti bahwa epidermal ridge pada sidik jari seseorang memiliki hubungan yang bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi intelegensi seseorang. Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1865, J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Noel Jaquin (1958). Beryl Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul ‘Your Life in Your Hands’, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian Baverly C Jaegers (1974), tersimpulkan bahwa sidik jari dapat mencerminkan karakteristik dan aspek psikologis seseorang, hasil penelitian mereka telah di buktikan dibidang Antropologi dan Kesehatan. Manfaat tes ini sangatlah luas. Terutama sekali dalam mengetahui potensi dan gaya belajar kita ataupun anak kita.
Sebagai contoh, seorang anak dengan gaya belajar kinestetik-visual, akan sangat kesulitan bila disuruh gurunya untuk duduk diam dan membaca buku teks hitam-putih-tanpa-gambar. Ia kemudian sibuk ’mengganggu’ temannya, karena ia bisa menyerap informasi yang disodorkan kepadanya bila ia diizinkan untuk mengekspresikan gerak tubuhnya. Guru yang tidak paham, akan mengatakan bahwa anak tersebut nakal, tidak bisa diatur, dll. Padahal yang ia butuhkan hanyalah pemahaman dari orang-orang di sekitarnya bahwa ia memiliki gaya belajar kinestetik yang secara otomatis membuatnya lebih mudah belajar bila ia diizinkan bergerak. Hasilnya, sangat mungkin bila anak tersebut mengalami kemunduran atau bahkan keterlambatan dalam menerima informasi.
Hal tersebut diatas tidak akan terjadi apabila kita tahu dan paham gaya belajar kita atau bahkan anak-anak kita. Karena bila kita sudah paham, maka kita pun tentu tidak akan memaksakan suatu kecenderungan gaya belajar di suatu tempat pada anak kita.
Untuk dapat mengetahui gaya belajar kita melalui Fingerprint Test, prosesnya cukup sederhana. Pertama, kesepuluh sidik jari tangan kita akan di-scan dan disimpan gambarnya. Selanjutnya, telapak tangan kita akan diberi tiga titik dan diukur besar sudutnya. Proses tersebut memakan waktu + 5-10 menit, selanjutnya hasil scan dan pengukuran sudut tersebut akan dibawa ke laboratorium dan dianalisa. Dua minggu kemudian, anda sudah bisa mengetahui hasil analisanya dalam bentuk buku laporan analisa.
Keunggulannya, tes ini tidak membutuhkan waktu lama. Peserta pun tidak harus mengerjakan berpuluh-puluh pertanyaan yang terkadang jawabannya memancing subjektifitas peserta. Namun, ada juga kelemahannya. Tes ini hanya mengukur bakat, gaya belajar, dan karakter seseorang berdasarkan data genetisnya. Sehingga, kapanpun anda melakukan tes ini, maka hasilnya pun akan tetap sama.
Hasil analisis FT memang tidak dapat memberitahu masa depan seseorang, tetapi bisa memberikan solusi komprehensif dalam distribusi kecerdasan lahiriah, potensi, dan gaya belajar.
Temukan potensi/bakat dan kecerdasan alamiah anak anda dengan mengikuti analisa sidik jari DIC enrichment (untuk mengetahui gaya belajar, motivasi dan multiple intelligences) dan Talent Spectrum (untuk mengetahui bakat, working style dan aspekentrepreneurship).
Setiap Anak Cerdas!!
Ya!! Setiap anak cerdas!! Setiap anak berbakat!! Tapi, apa sih yang bikin seseorang tergolong anak berbakat? Paling kelihatan, ya, dari IQ-nya. Taruhan deh, kita sering menilai seseorang pintar atau enggak dari IQ-nya, kan? Tapi, itu aturan lama! Zaman sekarang penilaian itu enggak cukup cuma dari IQ. Menurut Prof Joe Renzulli, psikolog pendidikan asal Amerika, seseorang dikatakan berbakat kalau mempunyai nilai di atas standar pada tiga macam karakteristik, yaitu kemampuan umum, komitmen tugas, dan kreativitas. Dr. Howard Gardner, seorang psikolog dari Universitas Harvard, AS, mengemukakan teorinya bahwa kecerdasan tidak terpatri di tingkat tertentu dan terbatas saat seseorang lahir. Teori multiple intelligences yang diusungnya membantah pandangan sebelumnya tentang kecerdasan yang hanya melihat kecerdasan dari segi linguistik dan logika semata. Multiple Intelligences adalah teori yang mengedepankan pendapat bahwa kecerdasan yang berdasarkan pada tes IQ, yang merupakan pandangan tradisional, amatlah terbatas. Gardner, yang juga psikolog ini, mengemukakan definisi kecerdasan yang berbeda untuk mengukur cakupan yang lebih luas potensi manusia,
Contohnya, Mozart adalah pemusik jenius, seorang komposer sekaligus symphonies yang menjadi salah satu contoh pemilik kecerdasan musikal. Sedangkan, Einstein adalah salah satu ilmuwan dunia yang memiliki kecerdasan logika dan matematika. Apakah Einstein lebih cerdas dibanding Mozart ? Jika ditilik dari teori multiple intelligences, Einstein dan Mozart sama-sama cerdas tapi berbeda bidang. Maka, menurutnya, setiap orang berkesempatan mengembangkan kecerdasannya di berbagai bidang. Gardner menemukan delapan kecerdasan, yaitu cerdas bahasa, cerdas logika/matematika, cerdas visual-spasial, cerdas musik, cerdas gerak, cerdas alam, cerdas sosial (interpersonal), dan cerdas diri (intrapersonal). Setiap orang berpotensi memilikinya, namun perkembangannya berbeda-beda. Selain itu, kecerdasan ini jug tidak berdiri sendiri, terkadang tercampur dengan kecerdasan lain. Misalnya saja, bila kelak si kecil menjadi seorang dokter ahli bedah, ia membutuhkan kecerdasan visual-spasial yang menonjol untuk menggunakan pisau bedahnya, juga kecerdasan gerak tubuh untuk kelenturan tangannya ketika menggunakan pisau.
Untuk dapat mengetahui bakat dan kecerdasan diri, maka ada banyak cara yang dapat dilakukan. Salah satunya dengan mengikuti tes analisa sidik jari atau yang sering dikenal sebagai Fingerprint Test. Tes ini berlandaskan pada teori dermatogyphics yang telah diteliti sejak ratusan tahun yang lalu. Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1865, J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Noel Jaquin (1958). Beryl Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul ‘Your Life in Your Hands’, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian Baverly C Jaegers (1974), tersimpulkan bahwa sidik jari dapat mencerminkan karakteristik dan aspek psikologis seseorang, hasil penelitian mereka telah di buktikan dibidang Antropologi dan Kesehatan. Yang sering menjadi pertanyaan adalah kenapa sidik jari? Telah lama kita pahami bahwa sidik jari setiap orang pasti berbeda, itulah sebabnya sidik jari selalu digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. Sidik jari pun tidak pernah berubah sejak kita lahir hingga kita wafat kelak, karena ternyata pembentukan sidik jari ditentukan oleh DNA, bersamaan dengan pembentukan otak. Proses pembentukannya dimulai saat janin berusia 13 minggu, dan sempurna pada minggu ke 24. Karena itulah, sangat wajar bila ternyata bukti ilmiah menyebutkan adanya korelasi lahiriah antara sidik jari dengan bakat dan gaya belajar seseorang. Manfaat tes ini sangatlah luas, terutama dalam mengetahui bakat lahiriah dan gaya belajar seseorang.
Untuk dapat mengetahui bakat, potensi dan gaya belajar kita melalui Fingerprint Test, prosesnya cukup sederhana. Pertama, ke-sepuluh sidik jari tangan kita akan di-scan dan disimpan gambarnya. Selanjutnya, telapak tangan kita akan diberi tiga titik dan diukur besar sudutnya. Proses tersebut memakan waktu + 5-10 menit, selanjutnya hasil scan dan pengukuran sudut tersebut akan dibawa ke laboratorium dan dianalisa. Dua minggu kemudian, anda sudah bisa mengetahui hasil analisanya dalam bentuk buku laporan analisa.
Keunggulannya, tes ini tidak membutuhkan waktu lama. Peserta pun tidak harus mengerjakan berpuluh-puluh pertanyaan yang terkadang jawabannya memancing subjektifitas peserta. Namun, ada juga kelemahannya. Tes ini hanya mengukur bakat, gaya belajar, dan karakter seseorang berdasarkan data genetisnya. Sehingga, kapanpun anda melakukan tes ini, maka hasilnya pun akan tetap sama.
Hasil analisis Fingerprint Test memang tidak dapat memberitahu masa depan seseorang, tetapi dapat membantu anda mengenal kekuatan dan kekurangan diri. Tapi janganlah cepat-cepat mengambil kesimpulan bahwa si kecil, misalnya cocok menjadi atlet, akuntan atau ahli biologi tanpa memberikan kesempatan padanya untuk mengeksplorasi dunia, bekerja dengan keterampilan sendiri dan mengembangkan kemampuannya sendiri. Karena bagaimanapun juga, kecerdasan anak tidak hanya bersumber dari pemenuhan nutrisi yang seimbang, tetapi juga disertai pemberian stimulasi pada anak. Anak yang cerewet, kritis, dan senang bercerita, apabila mendapat arahan yang tepat akan memiliki kepintaran verbal linguistik, yaitu anak yang mampu berinteraksi dan meyakinkan orang di sekitarnya. Kesimpulannya, seseorang tumbuh dengan perkembangan otak lebih baik jika difasilitasi beragam pengalaman.
Temukan potensi/bakat dan kecerdasan alamiah anak anda dengan mengikuti analisa sidik jari DIC enrichment (untuk mengetahui gaya belajar, motivasi dan multiple intelligences) dan Talent Spectrum (untuk mengetahui bakat, working style dan aspekentrepreneurship).
Sidik Jari Dalam Forensik
Saat ini, untuk menyelidiki kejadian perkara kejahatan, kadang yang dijadikan bukti adalah sidik jari. Sebab, masing-masing orang, sidik jarinya berbeda. Dengan begitu, adanya kesamaan sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian perkara dengan orang yang dicurigai, dapat dijadikan bukti di pengadilan.
Tapi, tahukah Anda, dulu, untuk mendapatkan bukti sidik jari, kadang sangat sulit. Karena, bekas sidik jari sering tidak terlihat secara kasat mata. Kecuali, jika ada bekas darah atau kotoran yang menempel sehingga meninggalkan bekas berbentuk sidik jari. Karena itu, sejumlah penelitian dilakukan untuk membuat bekas sidik jari bisa terlihat. Maka, sejumlah inovasi akhirnya dimanfaatkan. Di antaranya yaitu menggunakan bubuk atau larutan kimia seperti iodine, nitrat perak, atau ninhydrin.
Sayang, semua metode itu masih dianggap kurang maksimal. Namun, suatu saat, sebuah kejadian tanpa disengaja memunculkan inovasi yang lebih canggih untuk mendeteksi sidik jari. Ceritanya, suatu ketika, di sebuah laboratorium kriminal di Jepang, sebuah akuarium dari kaca retak. Maka, saat itu, seorang detektifmencoba menguatkan kaca akuarium agar tak pecah dengan sebuah lem super.
Hari berikutnya, saat kembali ke laboratorium, detektif itu dan beberapa rekannya dikejutkan dengan efek yang ditimbulkan lem super itu. Rupanya, jari sang detektif yang menempel di semua bagian akuarium itu jadi terlihat jelas setelah semalaman terkena uap atau campuran lem tersebut.
Hal inilah yang memacu mereka untuk kemudian melakukan sejumlah penelitian. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, ternyata diketahui bahwa lem super itu mengandung zat cyanoacrylate yang mampu mengubah bekas jejak sidik jari jadi lebih nampak. Zat inilah yang kemudian dikembangkan dan selanjutnya digunakan untuk mendeteksi sidik jari dengan metode penguapan cyanacrylate. Cara ini sangat efektif untuk memunculkan sidik jari pada bahan plastik, aluminium, styrofoam, dan beberapa bahan “sulit” lainnya.
Sekali lagi, ini adalah sebuah bukti adanya ketidaksengajaan, ternyata bisa membuahkan penemuan yang luar biasa.
Temukan potensi/bakat dan kecerdasan alamiah anak anda dengan mengikuti analisa sidik jari DIC enrichment (untuk mengetahui gaya belajar, motivasi dan multiple intelligences) dan Talent Spectrum (untuk mengetahui bakat, working style dan aspekentrepreneurship).
Rahasia di Balik Sidik Jari
Sidik jari merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada 6 miliar pola sidik jari yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari yang sama dengan lainnya. Karena keunikannya tersebut, sidik jari dipakai oleh kepolisian dalam penyidikan sebuah kasus kejahatan (forensik). Makanya pada saat terjadi sebuah kejahatan, TKP akan diclear up dan dilarang bagi siapa saja untuk masuk karena dikhawatirkan akan merusak sidik jari penjahat yang mungkin tertinggal di barang bukti yang ada di TKP.
Ada tiga jenis sidik jari yaitu Whorl (lingkaran), Loop (sangkutan) dan Arch (busur). Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah parennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada dan individuality yang berarti keunikan sidik jari merupakan originalitas pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini sekali pun pada seorang yang kembar identik.
Ilmu yang mempelajari sidik jari adalah Daktiloskopi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu dactylos yang artinya jari jemari atau garis jemari dan scopein yang artinya mengamati.
Uniknya lagi, sidik jari dapat pula dijadikan panduan mengidentifikasi bagaimana potensi seseorang, jadi sebenarnya kita bisa mengetahui bakat atau potensi kita sehingga kita bisa mengakomodasikan potensi kita untuk jenis pekerjaan apa yang paling cocok dengan bakat kita tersebut. Cara identifikasi bisa dilakukan secara kasat mata dengan orang yang pakar di bidangnya, atau ada juga yang menggunakan sebuah alat khusus pembaca sidik jari (finger print reader) yang dihubungkan ke sebuah komputer bersoftware khusus yang kemudian menganalisa berdasarkan titik-titik yang menjadi acuan. Adapun yang bisa diidentifikasi adalah mengenai pengendalian logika seseorang, reflek serta perkembangan otak. Mengenai bentuk dan pola sidik jari yang terdiri dari tiga jenis di atas memiliki ciri-ciri yang khas yaitu :
· Whorl (melingkar) yaitu bentuk pokok sidik jari, mempunyai 2 delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalam pattern area, berjalan di depan kedua delta. Jenis whorl terdiri dari Plain whorl, Central pocket loop whorl, Double loop whorl dan Accidental whorl.
· Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik antara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti ke arah sisi semula.
· Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah.
Perkenalan Fingerprint Test
FT (fingerprint test) alias uji membaca sidik jari adalah metode berlandaskan dermatoglyphic, ilmu pengetahuan yang usianya ratusan tahun. FT adalah genetik blueprint.
Dermatoglyphic dari bahasa Yunani, derma berarti kulit dan glyph yaitu ukiran adalah ilmu pengetahuan yang berdasarkan teori epidermal atau ridge skill (garis-garis pada permukaan kulit, jari-jari, telapak tangan, hingga kaki). Dermatoglyphic mempunyai dasar ilmu pengetahuan yang kuat karena didukung penelitian sejak 300 tahun lalu.
Para peneliti menemukan epidermal ridge memiliki hubungan yang bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi inteligensia seseorang. Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1685. Lalu, berturut-turut dilakukan oleh Marcello Malpighi (1686), J.C.A. Mayer (1788), John E. Purkinje (1823), Dr. Henry Faulds (1880), Francis Galton (1892), Harris Hawthorne Wilder (1897) dan Noel Jaquin (1958).
Beryl B. Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul Your Life in Your Hands, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, hasil penelitian Beverly C. Jaegers (1974), sidik jari tercermin dalam karakteristik dan psikologi seseorang. Hasil penelitian mereka telah dibuktikan di bidang antropologi dan kesehatan.
Tahap Fingerprint Test
Untuk memeriksa kecerdasan Anda lewat sidik jari, kesepuluh jari discan pada sebuah alat menyerupai bentuk mouse komputer. Caranya cukup dengan meletakkan masing-masing ujung jari secara bergantian. Saat itulah, kesepuluh sidik jari Anda telah terekam dalam seperangkat komputer. Kemudian, seorang FT analis akan menganalisisnya.
Hasil seluruh analisis secara detail baru bisa diberikan 5 – 14 hari kerja untuk dianalisa menggunakan program khusus di laboratorium khusus untuk FT ini.
Saat hasil lengkap rekam sidik jari diberikan kepada pasien, tim psikolog siap memaparkan artinya. Untuk informasi, jari kelingking menggambarkan penglihatan. Jari manis melambangkan pendengaran. Jari tengah berhubungan dengan sentuhan, keseimbangan, pergerakan serta koordinasi tangan dan kaki. Jari telunjuk sebagai proses informasi (tangan kiri untuk logika, tangan kanan untuk pikiran). Ibu jari untuk berpikir dan membuat keputusan.
Temukan potensi/bakat dan kecerdasan alamiah anak anda dengan mengikuti analisa sidik jari DIC enrichment (untuk mengetahui gaya belajar, motivasi dan multiple intelligences) dan Talent Spectrum (untuk mengetahui bakat, working style dan aspekentrepreneurship).
Dominasi Otak Kanan dan Otak Kiri
Latar Belakang
Pada abad ke- 19 diketahui bahwa orang yang memiliki cacat pada area tertentu di otak, kehilangan kemampuannya untuk berbicara. Penemuan ini dibuktikan lagi oleh Roger W sperry yang mendapatkan nobel tahun 1981, dia menemukan bahwa ada fungsi-fungsi tetentu yang dimiliki oleh bagian-bagian spesifik dalam otak
Apa yang ditemukan oleh Roger W. Sperry
Penelitian itu membuktikan bahwa bagian kanan dan kiri otak terspesialisasi dalam tugas yang berbeda. Bagian kiri berkaitan dengan hal-hal logis, factual, analitik dan bahasa. Bagian kanan otak terlibat dalam hal music, kreativitas dan emosi.
Contoh kasus kerjasama otak, bagian kanan berfungsi menggambarkan atau mengimajinasikan kata yang anda ucapkan misal kata bola maka otak bagian kanan akan menggambarkan seperti apa wujud bola itu.
Dari informasi diatas, bagaimana kita mengetahui dominasi otak bagian mana ( area yang lebih responsif) menerima stimulasi? beberapa cara praktis telah lama diketahui orang yaitu dengan menepukkan kedua tangan dan menangkupkan jari – jarinya. untuk bukti ilmiahnya belum diketahui.
Analisa sidik jari dapat melihat area otak / belahan mana yang lebih responsif secara genetik, sehingga setelah kita tahu kondisi kita secara genetik, kecenderungan otak kanan , otak kiri atau cukup seimbang. setelah kita mengetahuinya ( apabila hasilnya cenderung dominan pada otak kiri atau kanan ) makka langkah berikutnya adalah memberikan solusi bagaimana menyeimbangkannya.
Otak Kiri:
Sifat : Logis, rasional, analitik, factual dalam proses pengambilan keputusanLebih menyukai fakta dan detil dan alas an yang masuk akal
Keuntungan : Logis, rasional, spesifik dan kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi
Kerugian : Kaku, keras kepala dan menolak pendapat orang lain
Otak Kanan:
Sifat : Emosional, berperasaan, tergantung intuisi dalam pengambilan keputusan dan kurang analitik
Keuntungan : Kreatif, banyak ide dan mudah mengerti orang lain
Kerugian : Tidak praktis dan emosional
Temukan potensi/bakat dan kecerdasan alamiah anak anda dengan mengikuti analisa sidik jari DIC enrichment (untuk mengetahui gaya belajar, motivasi dan multiple intelligences) dan Talent Spectrum (untuk mengetahui bakat, working style dan aspekentrepreneurship).
Mengenal Kecerdasan Emosi Anak
Apa itu Emosi?
Emosi adalah rangsangan untuk bertindak. Tingkat Emosi yang tinggi seperti cinta, rasa takut atau marah mudah untuk diidentifikasi. Ada beberapa emosi yang kompleks dan karena itu sulit untuk mengenalinya. Beberapa dapat berlangsung selama beberapa menit saja, tapi ada yang sampai berminggu-minggu lamanya.
Emosi adalah naluri bertahan hidup yang penting. Semua hewan memiliki pengalaman emosional yang serupa dengan manusia, perbedaannya hanyalah manusia memiliki kapasitas yang lebih dalam memikirkan dan mengendalikan emosi.
Apa itu Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient)?
Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola perasaannya sendiri dan orang lain, dan menggunakan informasi tersebut sebagai pedoman untuk mempersiapkan kepada yang lebih baik, membuat keputusan yang lebih baik, berpikir lebih kreatif, memotivasi diri sendiri dan orang lain, dan menikmati kesehatan yang lebih baik, hubungan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih bahagia.
Emotional Intelligence (EI) sering diukur sebagai Emotional Intelligence Quotient (EQ).
Social and emotional learning (SEL) adalah proses belajar untuk mencapai EQ yang lebih tinggi. Studi menunjukkan bahwa EQ adalah alat prediksi terbaik dari prestasi masa depan anak; lebih baik daripada faktor apa pun. Sebagian orang mengatakan bahwa EQ adalah alat prediksi yang lebih baik atas kesuksesan daripada IQ atau kombinasi keterampilan tekhnis.
Mengapa harus Mengembangkan Emotional Intelligence?
Walaupun prestasi akademik sangat penting, ada banyak hal-hal lain yang lebih penting dalam hidup kita. Kestabilan emosional tidak hanya berkontribusi pada prestasi akademik, tetapi juga pada kesehatan fisik yang lebih baik, keluarga bahagia dan pengalaman kerja yang memuaskan dalam hidup kita.
Anak-anak yang memiliki Kecerdasan Emosional (EQ) yang tinggi biasanya lebih menonjol dari yang lain. Mereka lebih baik dalam mengendalikan dorongan hati, komunikasi, dalam membuat keputusan bijaksana, dalam memecahkan masalah, dan bagaimana bekerja dengan orang lain, yang mengakibatkannya lebih sehat, lebih bahagia dan lebih sukses kehidupannya.
Bagaimana Orangtua dapat Bantuan Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak-Anak
Dibandingkan dengan IQ, EQ seorang anak bisa dipupuk oleh berbagai metode terbukti secara ilmiah.
Bagaimana kita mendidik kita? Hal ini tergantung pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita ajarkan kepada mereka dalam kehidupan. Hal ini bergantung pada jenis pengalaman kita sebagai orangtua, tergantung bagaimana kualitas lingkungan anak-anak kita. Di samping itu, terkait juga dari berapa banyak waktu dan kualitas yang kita berikan kepada mereka setiap hari.
Kebutuhan Emosional apa yang Diperlukan anak?
Saya pikir mengenal dan memahami anak kita adalah langkah pertama.
Seorang bayi yang baru lahir ingin selalu dekat ibunya, karena dia ingin merasa aman. Anak 3 tahun mulai menggambar lingkaran yang mungil - menjadi bersemangat untuk menunjukkan kepada Anda dan ingin mendengar pujian; anak ingin diterima. Anak 5 tahun, membantu ibu untuk mengatur meja makan – berusaha untuk menunjukkan nilainya, ingin menjadi berguna, dihargai, dan dicintai. Seiring dengan pertumbuhannya anak mulai meningkat pada hal yang lebih tinggi lagi dalam mengisi kebutuhan emosional mereka seperti kebutuhan untuk merasa bebas, ingin merdeka, ingin mengambil tantangan, memiliki kreativitas, keberhasilan dll.
Menyadari bahwa semua kebutuhan itu penting bagi emosional mereka adalah merupakan awal yang baik. Untuk kebutuhan emosioal anak yang berbeda dari ke hari itu, orang tua harus selalu ada untuk mereka dengan cara-cara yang berbeda pula.
Seperti apa Keadaan emosional anak yang baik?
· Mengutarakan perasaan mereka dengan jelas dan langsung
· Lebih bisa mengendalikan dorongan-dorongan dan keinginan mereka.
· Tidak didominasi oleh emosi negatif seperti rasa takut, kekhwatiran, rasa bersalah, rasa malu, Kekecewaan, rasa putus asa, merasa tidak berdaya, Ketergantungan, pembohongan, Putus Asa.
· Bisa menyeimbangkan perasaan dengan alasan, logika, dan kenyataan.
· Percaya diri
· Independen (mandiri)
· Bisa Memotovasi diri
· Optimistis
· Mengerti perasaan orang lain
· Pembelajar yang baik
· Lebih bertanggung jawab
· Mampu bertahan melawan tekanan
· Mampu menyelesaikan konflik dengan baik
· Memahami rasa putus asa dengan baik
· Tidak terlibat dalam perilaku yang merusak diri seperti narkoba, alcohol
· Memiliki lebih banyak teman
· Di sekolah, mereka lebih baik secara akademis dan mampu menciptakan suasana aman, nyaman, yang membuatnya lebih mudah untuk belajar.
Beberapa tips untuk orang tua:
· Emosional dan sosial anak dapat di tularkan; kita sebagai orangtua dapat membantu mewujudkan emosional dan sosial anak kita yang lebih baik.
· Semakin awal memulai pendidikan emosional lebih baik. Bersiaplah menemukan kebutuhan sosial dan emosional yang berbeda-beda dari ketika dia bayi, balita, menjadi remaja.
· Bantuan anak-anak mempelajari kata-kata untuk mengambarkan perasaan mereka.
· Cari mainan atau produk yang membantu anak-anak untuk membangun kompetensi emosional anak.
· Membicarakan tentang emosi secara terbuka, dan mencari peluang untuk mengajakan untuk mengajarkannya pada anak-anak.
· Ajarkan anak bagaimana mengelola emosi negatif, seperti marah, depresi dll.
· Pujilah anak-anak dalam upaya mereka dalam meningkatkan EQ.
· Ajarkan kompetensi emosional dengan cerita, dan membicarakan film atau website.
Jadilah teladan. Anak-anak meniru kebiasaan orangtuanya.
Temukan potensi/bakat dan kecerdasan alamiah anak anda dengan mengikuti analisa sidik jari DIC enrichment (untuk mengetahui gaya belajar, motivasi dan multiple intelligences) dan Talent Spectrum (untuk mengetahui bakat, working style dan aspekentrepreneurship).
Multiple Inteligence
Riset kedokteran menunjukkan bahwa, bayi yang baru lahir memiliki 14 milyar sel otak, hanya sedikit perbedaannya dengan otak orang dewasa. 60% dibangun sebelum usia 3 tahun dan 80% sebelum 8 tahun. Oleh karenanya penting untuk mengembangkan sel-sel otak ini selama masih janin dan setelah lahir dan menyediakan lingkungan yang kondusif guna mendukung perkembangan otak tersebut.
Perkembangan potensi kecerdasan adalah sebuah proses yang rumit. Hal ini bukan saja menyangkut berapa jumlah sel otak yang ada namun lebih merupakan ketersambungan antara sel – sel ini dalam keseluruhan jaringan otak. Hanya 5% dari milyaran sel otak yang berkembang. Sementara 95% lainnya belum. Oleh karenanya potensi pengembangan otak menjadi tidak terbatas.
Multiple Intelligence
1. Logis Matematis
Kemampuan untuk mengeksplorasi pola – pola kategori dan hubungan dengan memanipulasi objek atau symbol dan dengan eksperimen menurut cara yang terkendali dan teratur. Kemampuan untuk menalar baik secara deduktif atau induktif dan untuk mengenali dan memanipulasi pola – pola abstrak dan hubungan – hubungan.
Ciri – ciri :
• Suka hal-hal yang bersifat matematik atau ilmiah
• Senang permainan yang membutuhkan strategi seperti puzzle dan catur
• Senang menyelidiki fenomena alam dan kejadian untuk hal – hal yang baru.
Cara menstimulasinya:
· Bermain games yang menggunakan strategi dan logis sperti catur dan domino.
· Mendorong anak berani berpendapat atau opini terhadap kejadian, cerita dan film
· Menonton program televise yang berkaitan dengan matematika atau pengetahuan
· Selalu melibatkan anak dalam berbagai aktivitas dalam keseharian
· Mendaftarkan anak kursus dalam mental aritmatika
· Belajar mengoperasikan computer dan software ringan
· Mendorong anak untuk berfikir dan menyelesaikan masalah
· Membeli bahan atau perlengkapan untuk kepentingan percobaan yang dilakukan oleh anak.
Contoh Karir : Programmer, banker, akuntan, ahli statistic, analisa data, pialang, auditor, manajer pembelian, jaksa, peneliti dan profesi kesehatan serta Teknisi computer
2. Linguistik
Kemampuan untuk menggunakan bahasa guna menjadikan sebuah informasi menarik diterima dan meyakinkan. Melibatkan tidak hanya kemudahan dalam menghasilkan data namun juga sensitivitas terhadap tata letak dan ritme kata.
Ciri-ciri:
· Senang berinteraksi, tulis menulis dan debat
· Senang mendengarkan orang lain dan senang dengan pertanyaan
· Senang membuat audience mendengarkan pendapatnya dan memiliki kosakata yang bagus
· Senang bermain dengan kata – kata.
· Senang baca tulis dan memahami fungsi bahasa baik dalam menghafal tempat, nama dan tanggal
Cara menstimulasinya:
· Main games huruf, kata – kata dan puzlle kata silang
· Mendorong untuk gemar membaca dan orang tua menyediakan tempat khusus membaca di rumah.
· Belajar dan menulis dengan mendengarkan
· Didorong untuk mengungkapkan pendapat sendiri
· Belajar bahasa lain
3. Intrapersonal
Kemampuan untuk memahami perasaan, impian dan ide
Ciri-ciri:
· Mampu menempatkan kesenangan atau ketidaksenangan terhadap aktivitas tertentu.
· Dapat mengkomunikasikan perasaan
· Peduli terhadap kelemahan dan kekuatan
· Percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki
· Mampu untuk menempatkan tujuan – tujuan yang sesuai
· Mampu untuk bekerja meraih cita citanya
· Baik dalam memahami dirinya sendiri
· Baik dalam memahami dan mengamati instingnya
· Senang menjadi dirinya sendiri
Cara menstimulasi:
· Tanya anak mengenai pendapat sendiri
· Mendorong anak untuk berfikir tentang kejadian hari ini dan menuliskannya
· Menyediakan buku perkembangan dirinya sendiri
· Menetapkan tujuan bersama dengan anak – anak
· Mendorong bertanya dan melakukan kegiatan bersama- sama
· Mendorong anak untuk mengungkapkan perasaan dan emosinya
Karir yang sesuai : Psikolog, terapis, filosofis, pemimpin keagamaan, pekerja social, pembimbing meditasi, pemimpin organisasi, trainer, professional dalam bidang kesehatan mental
4. Interpersonal
Kemampuan untuk memahami orang lain.
Ciri-ciri :
· Menunjukkan ras empati terhadap orang lain
· Berhubungan baik dengan rekan sebaya dan orang yang lebih dewasa
· Menunjukkan kecakapan kepemimpinan
· Bekerjasama dengan baik dengan orang lain
· Sensitive terhadap perasaan orang lain
· Baik dalam mengatur, mengkomunikasikan dan kadang kala memanipulasi seseorang
Cara menstimulasi :
· Mendorong anak untuk mengunjungi teman dan berinteraksi
· Medorong anaka untuk berbagi pendapat
· Mendorong mengamati orang lain (gerak gerik dan ekspresi) dan mendiskusikan apa yang diamati dan artinya
· Mendorong untuk berpartisipasi dalam kerja social
· Mendorong anak untuk berpikir dari sedut pandang yang berbeda
· Mendiskusikan sifat – sifat tokoh dalam film atau buku
Karir yang sesuai : guru, antropologis, pemimpin organisasi, costummer service, public relation, sales , travel agent, sosiologis, pembawa acara talk show politisi dan konsultan
5. Body Kinestetik
Kemampuan untuk menggunakan motorik kasar dan halus dalam olahraga seni dan produksi kerajinan. Intelegensi ini melibatkan tubuh untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan produk dan untuk menuangkan ide dan emosi.
Ciri-ciri:
• Memiliki keseimbangan yang baik, ritme yang baik
• Memiliki gerakan yang indah
• Dapat membaca bahasa tubuh
• Memiliki koordinasi yang baik antara tangan dan mata
• Dapat menyelesaikan masalah dengan cara mengerjakan
• Dapat mengkomunikasikan ide melalui gerak- gerik
• Baik dalam aktivitas fisik dan seni
Cara menstimulasi :
· Mendorong untuk menjawab pertanyaan dengan bahasa tubuh
· Mendorong untuk membuat karya ketrampilan tangan
· Mendorong partisipasi dalam aktivitas olahraga dan tarian
· Bermain permainan untuk meningkatkan koordinasi Syaraf- otot
Karir yang sesuai : atlet, fisioterapis, model, mekanik, koreografer, artis, pembuat kerajinan, penemu, penari, artis sirkus, dokter, perawat, pelatih olahraga dan militer.
6. Visual Spasial
Kemampuan untuk memanipulasi sebuah bentuk atau objek dan untuk menciptakan keseimbangan dan komposisi dalam tampilan visual atau spasial.
Ciri-ciri:
· Senang menggambar dan merancang bangun.
· Senang puzzle
· Memperhatikan detail
· Mengingat tempat dengan bantuan penjelasan atau gambar
· Dapat membaca peta
· Memiliki orientasi yang baik.
· Baik dalam menggambarkan benda, membaca peta dan kurva.
Cara menstimulasi:
· Mendorong visualisasi dan konseptualisasi bahan bacaan
· Mendorong bermain permainan yang memerlukan penggunaan visualisasi.
· Mendorong untuk melontarkan ide dan pemikiran melalui gambar dan grafik untuk mengekspresikan diri mereka sendiri.
· Mendaftarkan anak ke kursus membuat kerajinan, gambar, dan fotografi.
Karir yang sesuai : dekorator interior, desainer interior, fotografer, arsitek, pilot, ahli bedah, pelukis, pemahat, chef, illustrator buku, pemandu wisata, desainer baju dan perhiasan.
7. Musikal
Adalah kemampuan untuk menikmati, memainkan, dan membuat karya musical. Termasuk juga sensitivitas dalam ritme suara, dan respon terhadap dampak emosional elemen-elemen ini.
Ciri-ciri:
· Memiliki sensitivitas dalam pola-pola suara.
· Membedakan suara dengan jelas.
· Mencari dan menikmati pengalaman musical.
Cara menstimulasinya:
· Mendorong untuk menyanyi
· Mendaftarkan anak ke les music.
· Mendorong anak untuk mendengarkan music selama membaca atau relaksasi.
· Mendorong anak untuk mendengarkan ritme alam dan mencoba untuk menemukan polanya.
· Mendorong untuk menggunakan lagu untuk mengekspresikan perasaan.
Karir yang sesuai : terapis musik, guru musik, penulis lagu, konduktor, pemain instrument musik.
8. Naturalis
Merupakan kemampuan untuk mengenali flora dan fauna, serta fenomenanya.
Ciri-ciri:
· Senang kegiatan outdoor, binatang, tumbuhan, dan benda-benda alam lain.
· Senang dan memperhatikan hal-hal semisal perubahan cuaca, perubahan daun di musim gugur, suara angin, hangatnya matahari, atau juga seekor serangga di ruangan.
· Mungkin membawa pulang binatang dari luar, dan memiliki binatang peliharaan serta ingin memiliki lagi.
Cara menstimulasinya:
· Mendorong aktivitas yang berkaitan dengan alam
· Mendorong membaca bahan yang berkaitan dengan topik ini
· Mendorong untuk mengamati, mengapresiasi, dan mendengarkan siklus dan suara alam.
· Mendorong hoby yang berkaitan dengan alam, seperti berkebun, memilihara binatang.
Karir yang sesuai : penjaga hutan, pelatih binatang, penjaga kebun binatang, ahli pertanahan, botanis, ilmuwan, peneliti burung, dokter hewan, petani/peternak, penjaga kelestarian hutan.
Temukan potensi/bakat dan kecerdasan alamiah anak anda dengan mengikuti analisa sidik jari DIC enrichment (untuk mengetahui gaya belajar, motivasi dan multiple intelligences) dan Talent Spectrum (untuk mengetahui bakat, working style dan aspekentrepreneurship).
Intinya semua informasi diatas menerangkan bahwa setiap orang (tidak hanya anak) membutuhkan arahan potensi bakat, baik dalam hal pelajaran maupun pekerjaan.
Jadi apabila anda membutuhkan informasi lebih lanjut jangan segan-segan menghubungi Contact kami dgn Sdr. Insan/Chandra/Sdri. Armi :